Daftar negara juara Piala Dunia: Argentina (1978 dan 1986)
Argentina pertama kali menjuarai Piala Dunia pada tahun 1978, dimana mereka didaulat menjadi tuan rumah. Skuad La Albiceleste yang kala itu dilatih oleh César Luis Menotti mengangkat trofi juara Piala Dunia setelah berhasil mengalahkan Belanda 3-1 di partai puncak.
Sejumlah pemain hebat yang membela Argentina kala itu adalah Daniel Passarella, Osvaldo Ardiles, Américo Gallego, hingga sang bintang Mario Kempes. Bahkan, Kempes turut menciptakan brace ke gawang Belanda di partai final.
Berselang 8 tahun kemudian, negara Amerika Latin ini kembali tampil sebagai juara, tepatnya di Piala Dunia 1986 yang berlangsung di Meksiko. Argentina diperkuat oleh beberapa pemain bintangnya kala itu, seperti Diego Maradona, Jorge Valdano, Jorge Burruchaga, serta Oscar Ruggeri.
Itulah beberapa daftar negara yang berhasil menjadi juara pada ajang Piala Dunia. Selain beberapa negara di atas, terdapat daftar negara juara Piala Dunia yang lain, yaitu Spanyol dan Inggris yang masing-masing baru berhasil memenangkan satu gelar juara.
Kalau menurut kamu, siapa yang akan menjuarai Piala Dunia 2022 Qatar nanti? Coba berikan prediksimu di kolom komentar, ya!
Kamu sedang cari yang dekat dengan pusat kuliner, perkantoran, kampus, mall, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja!
Tersedia berbagai pilihan jenis kost coliving Rukita yang berada di lokasi strategis dengan akses mudah dan dekat ke berbagai tempat. Nggak hanya di Jabodetabek dan Pulau Jawa saja, Rukita juga telah hadir di beberapa kota Indonesia lainnya, seperti kost di Denpasar Bali!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo, Twitter di @Rukita_Id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
MOMSMONEY.ID -Tuan rumah Piala Dunia 2006 adalah Jerman. Piala Dunia FIFA World Cup Jerman dilaksanakan pada 9 Juni 2006 hingga 9 Juli 2006. Italia dinyatakan sebagai pemenang Piala Dunia 2006.
Italia satu grup dengan Ghana, Amerika Serikat, dan Republik Ceko. Di babak 16 besar, Italia berhasil menyingkirkan Australia dengan skor 1-0. Di babak 8 besar Piala Dunia 2006, Italia berhasil menyingkirkan Ukraina dengan skor 3-0. Sementara di babak semi-final, Italia mengalahkan Jerman dengan skor 2-0.
Baca Juga: Top Skor Piala Dunia Sepanjang Masa & 20 Top Skor Piala Dunia 2022, Ada Kylian Mbappe
Final Piala Dunia 2006 membawa kemenangan Italia atas Prancis karena menang adu penalti. Final Piala Dunia 2006 dilaksanakan pada 9 Juli 2006 ddi Stadion Olympia. Adapun Italia dan Prancis memiliki skor imbang 1-1 hingga babak tambahan waktu. Hingga keduanya harus adu penalti, dengan hasil Italia berhasil mencetak gol 5 dan Prancis 3.
Kemenangan Italia di Piala Dunia 2006 di Jerman sebagai tuan rumah, menandai kemenangan keempat Italia. Selain itu, di Piala Dunia 2006 inilah Lionel Messi pertama kali mencetakan gol. Saat itu Lionel Messi tengah menggantikan Maxi Rodriguez di menit ke 75.
13 menit setelah menggantikan Maxi Rodriguez, Messi berhasil mencetak gol setelah menerima umpan dari Carlos Tevez. Saat itu Argentina tengah melawan Serbia & Montenegro, pada 16 Juni 2006, dengan kemenangan 6-0 untuk Argentina.
Sejarah lain Piala Dunia 2006 di Jerman sebagai tuan rumah adalah Ronaldo mencetakkan gol ke 15nya selama di Piala Dunia. Ronaldo yang membela Brazil dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa. Gelar ini baru bisa dikalahkan oleh Miroslav Klose pada 2014 di Piala Dunia Brazil.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia FIFA World Cup Qatar 2022 Tadi Malam, Maroko Lolos Setelah 36 Tahun
Berikut daftar negara yang ikut dalam Piala Dunia 2006 di Jerman
Takk hanya Italia saja yang mendapatkan tropi juara Piala Dunia saat gelaran sepak bola paling besar ini dilaksanakan di Italia sebagai tuan rumah. Beberapa tim dan pemain lain yang tampil cemerlang pun mendapatkan tropi penghargaan.
Berikut tim dan pemain yang berhasil mendapatkan tropi penghargaan
Baca Juga: Lolos 8 Besar, Argentina Jadi Raja Adu Penalti di Piala Dunia
Demikian informasi mengenai tuan rumah Piala Dunia 2006 yaitu Jerman. Serta sejarah yang dicetakkan oleh para peserta Piala Dunia 2006.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Piala Dunia U20 2023 akan digelar di Indonesia pada 21 Mei-11 Juni 2023. Turnamen sepak bola yang diikuti 24 negara ini bakal berlangsung di enam kota, yakni Jakarta, Palembang, Bandung, Solo, Surabaya, dan Bali.
Berikut daftar nama dan kapasitas stadion yang akan digunakan untuk pertandingan Piala Dunia U20 2023:
Ketua Panitia Penyelenggara Piala Dunia U20 2023 (LOC) Erick Thohir meninjau langsung kesiapan infrastruktur di enam stadion tersebut pada 11-13 Maret 2023.
"Saya akan melihat langsung proses renovasi infrastruktur, memastikan penyelesaian yang tertunda, dan aneka pekerjaan rumah dari lapangan bisa dibereskan sebelum Piala Dunia U20 bergulir," kata Erick Thohir dalam siaran persnya, Jumat (10/3/2023).
Erick menyatakan persiapan Piala Dunia U20 2023 melibatkan kerja sama pemerintah pusat dan daerah. Ajang ini juga merupakan arena "latihan" Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034.
"Menjadi tuan rumah adalah momen yang tepat buat kita memperlihatkan ke dunia bahwa Indonesia siap. Sebagai catatan, PSSI berencana mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Ujian agar bisa sukses di masa depan, ya, Piala Dunia U20 ini," kata Erick.
(Baca: Indonesia Peringkat ke-5 Ranking FIFA di Asia Tenggara, Siapa Teratas?)
Perang Dunia 1 atau yang juga disebut sebagai Great War, terjadi pada awal abad ke-20 yang mempengaruhi keamanan dan ekonomi global. Pasalnya, perang ini melibatkan berbagai negara di Eropa hingga Amerika Serikat dan Jepang.
Seperti yang kita ketahui, perang ini terbagi akan dua kubu yaitu Blok Sekutu dan Blok Sentral. Setelah perang usai, Sekutu mengklaim kemenangannya.
Namun, kemenangan ini juga membawakan kabar duka karena Perang Dunia 1 menyebabkan lebih dari 16 juta tentara dan warga sipil tewas dalam peperangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, sebenarnya apa yang melatarbelakangi peperangan ini dan siapa yang memulainya?
Dampak Perang Dunia 1
Perang Dunia 1 menyebabkan guncangan sosial. Jutaan perempuan mulai memasuki angkatan kerja untuk menggantikan pria yang pergi berperang dan mereka yang tewas dalam peperangan.
Selain itu, perang yang sangat besar ini juga menyebarkan salah satu pandemi global paling mematikan di dunia, yaitu wabah flu Spanyol 1918. Wabah ini diperkirakan telah menewaskan 20 hingga 50 juta orang.
Perang Dunia 1 acap kali disebut sebagai perang modern pertama karena menggunakan banyak teknologi yang saat ini terkait dengan konflik militer. Teknologi yang diperkenalkan dalam skala besar selama Perang Dunia 1 antara lain senjata mesin, tank, pertempuran udara, dan komunikasi radio.
Perang yang menggunakan senjata kimia seperti gas mustard dan fosgen memberikan dampak kesehatan parah kepada prajurit dan warga sipil selama Perang Dunia 1. Hal ini menyebabkan sikap publik dan militer untuk menentang penggunaan senjata kimia secara terus menerus semakin menguat.
Penentangan publik salah satunya tercermin dalam Konvensi Jenewa yang ditandatangani pada tahun 1925. Isinya membatasi penggunaan senyawa kimia dan biologi dalam peran. Kesepakatan konvensi tersebut masih berlaku hingga saat ini.
Daftar negara juara Piala Dunia: Italia (1934, 1938, 1982, dan 2006)
Dari empat gelar Piala Dunia yang dimiliki Italia, dua gelar pertama bahkan diraih oleh Gli Azzurri secara berturut-turut alias back-to-back. Italia bahkan tercatat sebagai tim pertama yang berhasil memenangi Piala Dunia dalam dua edisi beruntun.
Italia meraih gelar Piala Dunia pertamanya pada edisi 1934 dan berhasil mempertahankan gelarnya empat tahun kemudian. Kala itu, Italia menjadi tuan rumah Piala Dunia 1934 dan langsung menjadi juara pada partisipasi pertama mereka.
Italia menjadi juara dengan mengalahkan Cekoslowakia 2-1 di babak final berkat gol Raimundo Orsidan dan Angelo Schiavio. Namun, mereka harus melewati perpanjangan waktu terlebih dahulu sebelum merayakan kemenangan tersebut.
Empat tahun kemudian, tepatnya pada Piala Dunia 1938, Italia bertemu Hungaria dalam laga final di Stade Olympique de Colombes, Paris, Prancis. Italia pun berhasil mengalahkan kehebatan Hungaria kala itu dengan skor 4-2.
Keempat gol Italia dicetak oleh Gino Colaussi dan Silvio Piola dengan masing-masing mencetak dua gol. Italia pun kemudian mempertahankan gelarnya selama 12 tahun lantaran Piala Dunia sempat tidak dilangsungkan akibat terjadinya Perang Dunia II.
Lebih dari satu dekade kemudian, akhirnya Italia mampu meraih gelar ketiganya di ajang Piala Dunia. Dino Zoff dan kawan-kawan menang di babak final atas Jerman Barat dengan skor 3-1 pada Piala Dunia 1982 yang diselenggarakan di Spanyol.
Pada Piala Dunia 2006 di Jerman, Italia mengawali kiprahnya dengan diwarnai kontroversi akibat skandal match-fixing yang terjadi di Serie A. Bahkan, Marcello Lippi yang kala itu menjadi pelatih Italia harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu hanya beberapa hari menjelang Piala Dunia 2006 berlangsung.
Tim besutan Marcello Lippi tersebut akhirnya memastikan gelar ke-4 mereka setalah mengalahkan Prancis yang saat itu diperkuat oleh Zinedine Zidane dan Thierry Henry. Gli Azzurri menang 5-3 melalui babak adu penalti setelah harus bermain imbang 1-1 di waktu normal dan babak erpanjangan waktu.
Diperbarui: 19 Desember 2022, 07:16 WIB Diterbitkan: 19 Desember 2022, 07:16 WIB
Piala Dunia FIFA 2006 (bahasa Jerman: FIFA-Fußball-Weltmeisterschaft Deutschland 2006) adalah edisi ke-18 dari Piala Dunia FIFA, yang putaran finalnya diselenggarakan di Jerman, 9 Juni hingga 9 Juli 2006. Turnamen ini dimenangkan Italia, setelah memenangkan pertandingan final atas Prancis setelah melalui adu penalti dengan skor 5–3, setelah bermain imbang 1–1 selama 120 menit pertama dalam pertandingan final di Stadion Olimpiade, Berlin. Ini adalah kali kedua penggunaan adu penalti dalam menentukan juara Piala Dunia FIFA. Sementara, tuan rumah Jerman meraih juara ketiga setelah menang dengan skor 3–1 atas Portugal dalam pertandingan perebutan tempat ketiga di Stadion Gottlieb-Daimler, Stuttgart.
Zinedine Zidane, pemain Prancis menjadi pemain terbaik dalam turnamen edisi ini, sementara Miroslav Klose, pemain Jerman menjadi pencetak gol terbanyak dengan 5 gol. Bola resmi pertandingan untuk edisi ini adalah bola buatan Adidas, yang diberi nama Teamgeist, yang dalam bahasa Indonesia berarti semangat tim, sementara maskot resmi adalah "Goleo" dan "Pille". Lagu resmi turnamen edisi ini adalah lagu yang dibawakan penyanyi Il Divo dan Toni Braxton, berjudul "Time of Our Lives", sementara Shakira juga menyumbangkan sebuah lagu berjudul "Hips Don't Lie".
Jerman terpilih menjadi tuan rumah melalui pemungutan suara Komite Eksekutif FIFA pada 7 Juli 2000 dalam sidang di Zürich, Swiss, dengan mengalahkan 3 kandidat lainnya.
Keputusan untuk menghadiahkan edisi ini kepada Jerman dianggap kontroversial, karena pada awalnya banyak pihak memperkirakan bahwa Piala Dunia FIFA edisi ini akan diselenggarakan di negara di benua Afrika, yang kemungkinan besar adalah Afrika Selatan. Sejak pengumuman keputusannya dikeluarkan, FIFA telah menyatakan bahwa mereka akan merotasikan tuan rumah Piala Dunia antara anggota–anggota konfederasi anggotanya.
Edisi ini merupakan kali pertama, di mana juara bertahan tidak langsung lolos ke edisi selanjutnya, dan harus mengikuti babak kualifikasi di wilayahnya.
Berikut merupakan 32 tim yang terkualifikasi untuk edisi ini.
Maskot resmi Piala Dunia edisi kali ini dinamai "Goleo" dan "Pille". Goleo digambarkan sebagai seekor singa, yang mengenakan kaos tim nasional Jerman berwarna putih, dengan nomor pemain "06" yang tertulis di sisi depan dan belakang kaos. Angka 06 merupakan angka tahun penyelenggaraan turnamen, yakni tahun 2006. Goleo hanya mengenakan kaos, tanpa memakai celana dan kaos kaki, namun mengenakan sepatu sepak bola berwarna hitam. Sementara, "Pille" digambarkan sebagai sebuah bola yang dapat berbicara. Goleo dan Pille digambarkan selalu tampil bersama.
Singa bukanlah hewan nasional Jerman, dan merupakan hewan nasional Inggris, yang juga merupakan salah satu peserta edisi ini. Hal ini sempat menimbulkan kritik dari berbagai pihak.
Dua belas stadion di dua belas kota di Jerman menjadi tempat penyelenggaraan turnamen edisi ini.
Seluruh tim peserta diwajibkan untuk mendaftarkan pemain–pemain yang akan diikut sertakan pada putaran final, selambat–lambatnya pada 15 Mei 2006. Dari 23 pemain yang dapat didaftarkan, tiga di antaranya harus berposisi sebagai penjaga gawang. Jika ada pemain terdaftar yang cedera, ia boleh diganti paling lambat 24 jam sebelum pertandingan pertama tim tersebut.
Untuk daftar pemain yang tampil di putaran final, lihat Skuat Piala Dunia FIFA 2006.
Ini adalah untuk pertama kalinya, digunakan sistem trio untuk 1 tim wasit dalam Piala Dunia FIFA, yang membuat setiap tim wasit berasal dari negara atau setidaknya dari benua yang sama.
Berikut merupakan 21 tim wasit yang bertugas selama turnamen berlangsung.
Penempatan pot dilakukan berdasarkan Peringkat Dunia FIFA tahun 2003, 2004, dan 2005, serta hasil dari tim–tim yang melaju dari dua edisi Piala Dunia FIFA sebelumnya.
Pot A berisi tim tuan rumah Jerman, juara bertahan Brasil, dan 6 tim unggulan lainnya. Pot B berisi tim–tim non-unggulan dari Amerika Selatan, Afrika, ditambah Australia. Pot C terdiri dari sembilan tim Eropa non-unggulan selain Serbia dan Montenegro. Pot D berisi tim–tim non-unggulan dari Asia dan kawasan CONCACAF.
FIFA juga membuat sebuah pot istimewa, yang hanya Serbia dan Montenegro. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa tidak akan ada grup yang terdiri dari tiga tim dari Eropa. Dalam pot istimewa tersebut, Serbia dan Montenegro diundi terlebih dahulu, kemudian tim–tim lain, Dalam grup mereka ditentukan dari tiga negara non-Eropa yang diunggulkan, yaitu Argentina, Brasil dan Meksiko.
Berikut merupakan penempatan pot dari tim–tim yang melaju.
Sebagai tuan tumah, Jerman langsung masuk ke Grup A, sehingga tempat pertandingan yang melibatkan mereka telah diketahui terlebih dahulu sebelum undian dilaksanakan. FIFA juga mengumumkan bahwa Brasil pasti ditempatkan di Grup F.
Berikut merupakan hasil pengundiannya, yang dilaksanakan di Neue Messe, Leipzig, pada 9 Desember 2005.[13]
Sebanyak 170 mantan bintang sepak bola antara lain Pele, meramaikan parade upacara pembukaan Piala Dunia 2006 di FIFA WC Stadion München, 9 Juni. Sebanyak 22 pemain anggota tim Piala Dunia Jerman tahun 1974 serta semua anggota tim Jerman tahun 1990, kecuali Thomas Haessler, yang memenangi Piala Dunia tahun itu, juga akan hadir dalam upacara pembukaan.
Puncak dari semua parade legendaris ini adalah supermodel Jerman Claudia Schiffer yang mengenakan pakaian warna hitam dan Pele membawa tropi Piala Dunia ke stadion. Pele mengangkat trofi Piala Dunia yang sebelumnya diserahkan Schiffer. Tepukan pun bergemuruh. Kemudian Presiden Jerman, Horst Koehler membuka secara resmi Piala Dunia 2006.
Panitia mengerahkan 1.400 orang yang menyajikan suatu pertunjukan yang menggabungkan aspek tradisional Bavaria seperti para penari yang memakai celana pendek yang terbuat dari kulit (Lederhosen), serta para penari Hiphop dan Breakdance. Slogan Piala Dunia, A time to make friends (Waktu untuk berteman) bergema sepanjang program tersebut.
Upacara semakin meriah dengan tampilan artis dengan puluhan lampion berukuran besar penuh warna-warni. Stadion yang dikenal sebelumnya sebagai Allianz Arena ini dari luar diselimuti hitam, merah, dan kuning, warna bendera tuan rumah.
Presenter TV Jerman, Thomas Gottschalk, menjadi pembawa acara pembukaan. Acara pembukaan dimulai sekitar 90 menit sebelum pertandingan perdana Jerman lawan Kosta Rika.
Stasiun TV resmi yang menyiarkan pertandingan Piala Dunia di Indonesia adalah SCTV. Banyak pemirsa yang kecewa karena SCTV tidak menyiarkan upacara pembukaan Piala Dunia dan menampilkan kuis sebagai penggantinya. SCTV mengklaim upacara pembukaan tidak disiarkan karena oleh FIFA hak siarnya dijual terpisah dari hak siar pertandingan, dan harganya mencapai 1 persen (disinyalir sekitar Rp. 1 miliar rupiah) dari harga hak siar pertandingan.
Pemeringkatan setiap tim di masing-masing grup dalam babak grup diurutkan berdasarkan:
Penghargaan ini diberikan kepada pemain terbaik selama turnamen berlangsung.
Penghargaan ini diberikan kepada pemain yang mencetak gol terbanyak selama turnamen berlangsung.
Penghargaan ini diberikan kepada penjaga gawang yang dinilai bermain terbaik menurut FIFA selama turnamen berlangsung.
Penghargaan ini diberikan kepada pemain berusia muda yang dinilai bermain terbaik menurut FIFA selama turnamen berlangsung.
Penghargaan ini diberikan kepada tim yang dinilai bermain paling menghibur menurut FIFA selama turnamen berlangsung.
Penghargaan ini diberikan kepada tim yang meraih poin tertinggi menurut kriteria Komite Fair Play FIFA selama turnamen berlangsung.
Berikut merupakan tim pilihan FIFA, hasil dari keseluruhan turnamen ini.
Prangko Piala Dunia Jerman 2006
Prangko Piala Dunia Jerman 2006
Prangko Piala Dunia Jerman 2006
Prangko Piala Dunia Jerman 2006
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Piala Dunia 2022 Qatar di depan mata, yuk, cari tahu daftar negara yang pernah juara di sini!
FIFA World Cup atau yang lebih sering kita kenal dengan Piala Dunia adalah salah satu kejuaraan sepak bola tingkat internasional yang diikuti oleh berbagai tim nasional dari seluruh dunia. Tentunya, bukan tim nasional sembarangan yang mengikuti Piala Dunia tersebut.
Tim-tim terbaik ini telah menjalani babak kualifikasi tiap zona wilayah yang kemudian dikirimkan sebagai perwakilan untuk merebut trofi Piala Dunia. Total terdapat 32 negara yang ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi ini.
Piala Dunia berlangsung sejak tahun 1930 dan telah dimenangkan oleh berbagai negara berbeda. Selain itu, ajang bertaraf internasional ini juga menjadi panggung bagi berbagai pemain berbakat untuk melejitkan nama dan karier mereka di cabang olahraga sepak bola ini.
Menjuarai di Piala Dunia pun menjadi kebanggaan dan impian bagi para negara yang ikut serta. Hingga saat ini, terdapat beberapa negara yang berhasil mengangkat trofi Piala Dunia, bahkan di antaranya telah menjuarainya sebanyak lima kali sejak pertama kali dilangsungkannya kompetisi ini.
TakTik Perang Dunia 1: Perang Parit
Berjalannya Perang Dunia 1 dilangsungkan oleh kedua kubu dengan menggunakan taktik militer defensif, yaitu perang parit. Taktik ini memungkinkan para tentara mendapat perlindungan dari tembakan musuh, tetapi juga menghalangi pasukan untuk segera maju sehingga memperpanjang durasi perang.
Dilansir dari laman Delaware Historical & Cultural Affairs, peperangan parit adalah taktik pertempuran utama di Prancis dan Belgia. Biasanya, parit akan digali sedalam 12 kaki (3,6 meter) dan akan direntangkan sepanjang beberapa kilometer.
Stabilitas parit dijaga dengan menyertakan balok kayu atau karung pasir. Sayangnya, selama jeda pertempuran, beberapa kematian terjadi di dalam parit karena tembakan dari penembak jitu atau berbagai penyakit, seperti disentri, tifus, dan korela.
Barulah pada tahun 1915, Jerman menggunakan gas beracun untuk melawan Sekutu yang bertempur di parit Front Barat. Hal itu menyebabkan Inggris Raya menciptakan topeng masker pertama untuk mengurangi dampak gas beracun ini pada pasukannya.
Pesawat yang saat itu baru dikenal turut digunakan dalam peperangan. Salah satu fungsinya yakni memungkinkan personel pengintai untuk mengamati posisi pasukan musuh, mengarahkan tembakan artileri, dan memotret garis musuh. Pada akhir perang, konsep pertempuran udara dan pengeboman udara sudah muncul.
Intervensi Amerika Serikat
Awalnya, Amerika Serikat (AS) tetap berada di luar konflik Perang Dunia 1 saat pertempuran dimulai pada 1914. AS mengadopsi kebijakan netralitas yang disukai oleh Presiden Woodrow Wilson.
Posisinya yang netral menyebabkan AS tetap terlibat dalam perdagangan dan ekspedisi dengan negara-negara Eropa di kedua belah pihak konflik. Sayangnya, Jerman melakukan agresi kapal selam yang tak terkendali terhadap kapal-kapal netral, termasuk kapal yang mengangkut penumpang.
Netralitas milik AS juga semakin sulit dipertahankan setelah 1915, saat Jerman menyatakan perairan di sekitar Kepulauan Inggris menjadi zona perang. Menindaklanjuti pernyataan tersebut, kapal selam U-boat Jerman menenggelamkan beberapa kapal dagang dan penumpang, termasuk kapal milik AS.
Pandangan publik AS terhadap Jerman mulai berubah setelah peristiwa tenggelamnya kapal transatlantik Inggris RMS Lusitania. Kapal ini melakukan perjalanan dari New York ke Liverpool, Inggris dengan membawa ratusan penumpang Amerika pada Mei 1915.
Alhasil pada Februari 1917, Kongres AS mengesahkan undang-undang penganggaran senjata sebesar $250 juta. Tujuannya untuk mempersiapkan AS dalam menghadapi perang.
Tidak sampai di situ, pada Maret 1917, Jerman kembali menenggelamkan empat kapal dagang AS. Oleh sebab itu, pada 2 April 1917, Woodrow Wilson tampil di depan Kongres dan meminta mereka untuk menyatakan perang terhadap Jerman.
Awal Mula Perang Dunia 1
Pertempuran besar di dunia ini berawal saat Archduke Franz Ferdinand, pewaris Kekaisaran Austria-Hungaria, ditembak mati bersama istrinya di Sarajevo, Bosnia. Penembakan ini dilakukan oleh nasionalis Serbia, Gavrilo Princip pada 28 Juni 1914, seperti yang dilansir dari laman History.
Pada saat itu, Princip dan nasionalis lainnya tengah berjuang untuk mengakhiri kekuasaan Austria-Hungaria atas Bosnia dan Herzegovina. Tentunya, pembunuhan Franz Ferdinand menyebabkan kondisi di Eropa kian memanas dan memicu serangkaian peristiwa.
Austria-Hungaria, kemudian menyalahkan pemerintahan Serbia atas serangan tersebut. Selain itu, Austria-Hungaria juga berharap dapat menggunakan insiden ini sebagai pembenaran untuk menyelesaikan masalah nasionalisme Serbia.
Negara lain mulai terlibat dalam situasi panas ini karena Rusia saat itu mendukung Serbia. Hal itu menyebabkan Austria-Hungaria menunggu pernyataan perang sampai pemimpin mereka mendapatkan jaminan dari pemimpin Jerman, Kaiser Wilhelm II.
Kala itu, Austria-Hungaria menunggu jaminan dukungan Jerman akan perjuangan mereka. Sebab, pemimpin mereka takut bahwa intervensi Rusia terhadap Serbia akan melibatkan sekutu Rusia, yaitu Prancis, dan Inggris Raya.
Barulah pada tanggal 5 Juli, Kaiser Wilhelm secara rahasia memberikan jaminan dukungan kepada Austria-Hungaria yang disebut sebagai 'cek kosong' (carte blanche). Setelahnya Austria-Hungaria langsung mengirimkan ultimatum kepada Serbia dengan tuntutan yang begitu keras sehingga hampir mustahil untuk diterima.
Pemerintah Serbia kemudian meyakini bahwa Austria-Hungaria tengah bersiap untuk perang. Hal itu menyebabkan Serbia memerintahkan tentaranya untuk melakukan mobilisasi dan meminta bantuan dari Rusia.
Pada tanggal 28 Juli, Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Pernyataan ini menyebabkan runtuhnya perdamaian di Eropa. Dalam kurun waktu seminggu, Rusia, Belgia, Prancis, Inggris Raya, dan Serbia (Sekutu) bersekutu melawan Austria-Hungaria dan Jerman (Sentral), serta memulai Perang Dunia I.
Prancis (1998 dan 2018)
Pada Piala Dunia 1998, Prancis berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih juara Piala Dunia untuk pertama kalinya. Dalam partai final yang digelar di Stade de France, Prancis yang kala itu didaulat menjadi tuan rumah menghancurkan Tim Samba, Brazil dengan skor telak 3-0.
Selain itu, Prancis juga diperkuat oleh sejumlah talenta hebat. Mulai dari kiper Fabien Barthez, Laurent Blanc, Zinedine Zidane, Didier Deschamps, hingga Thierry Henry. Semua talenta hebat itu diramu menjadi kekuatan menakutkan oleh pelatih Aime Jacquet.
Gelandang serang keturunan Aljazair yang saat itu berusia 25 tahun, Zinedine Zidane menjadi pusat perhatian. Sebenarnya, Zidane tampil kurang mencolok di babak-babak penyisihan. Namun, ketika di partai final, dirinya menjelma menjadi penentu segalanya.
Dua gol dicetaknya ke gawang Brazil yang dikawal oleh Claudio Taffarel. Dua gol tersebut berhasil dilesakkan ke gawang Brazil sama-sama melalui sundulan dengan memanfaatkan tendangan sudut dari Emmanuel Petit. Petit, pemain berambut dikuncir yang saat memperkuat Arsenal mempersembahkan gol terakhir yang dicetaknya pada masa injury time.
Prestasi gemilang yang dicatatkan oleh Prancis pada Piala Dunia 1998 baru dapat kembali terulang setelah menunggu 20 tahun lamanya. Tepatnya pada Piala Dunia 2018, generasi baru Prancis di bawah tangan dingin Didier Deschamps sukses menjadi juara setelah berhasil mengalahkan Kroasia di babak final.
Daftar Juara Piala Dunia Sejak Pertama Kali Diadakan
Sejauh ini, Piala Dunia telah digelar sebanyak 21 kali. Piala Dunia 2022 di Qatar akan menjadi gelaran ke-22. Hanya ada beberapa negara dari dua zona yang mampu menjadi juara, yakni UEFA atau Eropa dan CONMEBOL atau Amerika Selatan.
Belum ada negara dari zona Afrika, Asia, Oseania, atau Amerika Utara yang mampu menjadi juara di Piala Dunia. Salah satu negara yang paling sering menjadi juara Piala Dunia adalah Brazil dengan mengoleksi lima gelar juara.
Alhasil, Brazil telah memiliki lima bintang yang diletakkan di atas logo mereka. Terakhir kali Brazil menjadi juara adalah ketika Piala Dunia 2002 yang diselenggarakan di Korea dan Jepang.
Di bawah Brazil, terdapat negara dari benua Eropa yang menjadi juara Piala Dunia terbanyak, yaitu Italia dan Jerman yang masing-masing memiliki empat gelar juara. Italia terakhir kali menjadi juara pada 2006 lalu. Sementara, Jerman menjadi satu-satunya negara Eropa yang pernah menjuarai Piala Dunia ketika digelar di Amerika Selatan.
Untuk informasi lebih lengkapnya, simak beberapa daftar negara peraih gelar juara Piala Dunia di bawah ini. Yuk, cek selengkapnya!
Brazil (1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002)
Brazil telah dikenal di penjuru dunia sebagai salah satu negara yang memiliki tradisi bagus di ajang Piala Dunia. Sejauh ini, Brazil telah menjadi juara dunia sebanyak lima kali dan bertitel sebagai negara peraih trofi Piala Dunia paling banyak.
Brazil pertama kali menjadi juara ketika gelaran Piala Dunia 1958 berlangsung. Pada partai final, Brazil menghadapi Swedia yang memiliki pemain dengan kemampuan mumpuni.
Namun, Swedia harus mengakui keperkasaan Brazil dengan skor 5-2. Menariknya lagi, pada gelaran Piala Dunia ini, Brazil telah diperkuat oleh sang legenda, Pele yang saat itu dirinya masih berusia 17 tahun, lho!
Setelah menang pada gelaran Piala Dunia sebelumnya, Brazil kembali memastikan diri sebagai juara bertahan dengan mengalahkan Republik Ceko 3-1 pada gelaran Piala Dunia 1962. Meski Pele mengalami cedera saat itu, namun tim Selecao tersebut tetap bisa meraih kemenangan.
Delapan tahun kemudian, Brazil akhirnya kembali menjadi juara Piala Dunia pada tahun 1970 yang diselenggarakan di Meksiko. Saat itu, Brazil mengalahkan Italia di babak final sehingga menobatkan mereka menjadi juara Piala Dunia untuk ketiga kalinya.
Pada gelaran Piala Dunia tahun 1994 di Amerika Serikat, Brazil akhirnya kembali lagi menjuarai trofi tersebut keempat kalinya. Pada partai final, mereka kembali berhadapan dengan Italia dan harus diselesaikan dengan babak adu penalti. Setelah bermain imbang 0-0 dalam waktu normal, Brazil pun mampu mengalahkan Italia dengan skor 3-2 pada babak adu penalti tersebut.
Terakhir kali Brazil menjadi juara dunia adalah pada edisi 2002 yang diadakan di Korea Selatan dan Jepang. Pada gelaran tersebut, Brazil sukses mengalahkan timnas Jerman di partai puncak dengan skor 2-0.